pemeriksaan fisik


1)      Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi Badan
b. Berat Badan
c. Tanda-tanda vital : tekanan darah denyut nadi suhu
2)      Kepala dan leher
a. Edema diwajah
b. Ikterus pada mata
c. Mulut pucat
d. Leher
    meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar  thyroid
3)      Pemeriksaan ekstremitas atas untuk melihat adanya edema pada jari (perhatikan apakah cincin menjadi terlalu sempit dan tanyakan apakah lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga apakah ia tidak mengenakan cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau apakah ia memindahkan cinicin tersebut ke jari yang lain)
4)      Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk meilhat adanya :
1. Edema pada pergelangan kaki dan pretibia
2. Refleks tendon dalam pada kuadrisep (kedutan-lutut (knet-jerk)
3. Varises dan tanda humans, jika ada indikasi.
5)      Payudara
a.Ukuran simetris
b.Putting menonjol / masuk
c.Keluarnya kolostrom atau cairan lain
d.Retraksi    
e.Massa
f.Nodul axilla
6)      Abdomen
Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :
1.       Letak, presentasi, posisi, dan jumlah(jika>36 minggu)
2.       penancapan (engagement)
3.       Pengukuran tinggi fundus (jika>12 minggu)
4.       Evaluasi kasar volume cairan amnion
5.       Observasi atau palpasi gerakan janin.
6.       Perkiraan berat badan janin (bandingkan dengan perkiraan berat badan pada kinjungan sebelumnya)
7.       Denyut jantung janin (catat frekuemsi dam lokasinya ) (jika>18 minggu)


7)      Genetalia luar (externa)
a.       varises
b.      perdarahan
c.       luka
d.      cairan yang keluar
e.       pengeluaran dari uretra dan skene
f.       kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar
8)      Genetalia dalam (interna)
a.       servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau terbuka
b.      vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
c.       ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
d.      uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama.
9)      Pemeriksaan Panggul
Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau semua komponen pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:
a.       Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat rabas pervagina.
1.      Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan ambil materi untuk pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan preparat apusan basah; ambil specimen gonokokus dan klamidia untuk tes diagnostic.
2.      Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes penyembuhan ) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila wanita tidak menunjukkan gejala
3.      Ulangi pap smear, jika diperlukan
4.      Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.
5.      Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini
b.      Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi ulang atau jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada pemeriksaan awal karena wanita tersebut menolak diperiksa
c.       pemeriksaan dalam jika wanita menunjukkan tanda/ gejala persalinan premature untuk mengkaji:
1. Konsistensi serviks
2. Penipisan (effacement)
3. Pembukaan
4. Kondisi membrane
5. Penancapan / stasiun
6. Bagian presentasi
Beberapa bidan juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin pada kehamilan 40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna menentukan “kematangan” (kesiapan)seviks untuk menghadapi persalinan.
Banyak bidan, meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus melakukan pemeriksaan panggul pada kehamilan 36 minggu termasuk mengulangipelvimetri klinis, mengambil specimen untuk tes diagnostic gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi serviks. Para bidan memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang total pada seorang wanita pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini juga mencakup setiap tes laboratorium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar